(Desa Gentasari) dan Bayu Setyo Nugroho (Desa Dermaji). Selama empat hari GDM akan berbagi pengalaman pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia perdesaan.
Kunjungan GDM ke Bukittinggi atas undangan Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik
Indonesia. TNP2K adalah lembaga yang dibentuk sebagai wadah koordinasi
lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk
melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan. Lembaga ini bertugas
untuk (1) menyusun kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; (2)
melakukan sinergi melalui sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi
program-program penanggulangan kemiskinan di kementerian/lembaga; dan
(3) melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program dan
kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Tim GDM berangkat pukul 22.00 dari Purwokerto menggunakan kereta api
menuju Jakarta (9/12). Tiba di Stasiun Gambir pada Selasa pagi (10/12)
lalu melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi bus ke Bandara
Soekarno-Hatta, dan terbang menuju Bandara Minangkabau, Sumatra Barat.
Setiba di Bandara Minangkabau, pukul 10.00, tim GDM disambut oleh Yet
Kahar, seorang pegiat perlindungan perempuan dan anak di Kota Pariaman.
Kebetulan Yet Kahar akan melakukan perjalanan ke Bali sehingga
pertemuan bisa dilakukan di bandara. Yet Kahar mengapresiasi inisiatif
GDM untuk mendorong tata kelola pemerintah desa yang baik. Dia mengikuti
perkembangan GDM melalui group diskusi di sebuah sosial media.
Usai berbincang selama dua jam, tim GDM menuju Bukittinggi, tepatnya
Hotel Grand Rocky untuk bergabung dengan TNP2K Sekretariat Wapres. Tiba
di hotel pukul 16.00, Tim GDM disambut oleh Bito Wikantosa dari Dirjen
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri. Bito mengaku
senang tim GDM bisa hadir dalam acara TNP2K untuk berbagi pengalaman
desa-desa dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Acara akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Tim GDM bisa menikmati
saujana Kota Bukittinggi dari kamar hotel. Kota kelahiran proklamator
Bung Hatta itu terlihat cantik dalam temaram cahaya senja.
Serap Aspirasi Arus Bawah
Usai makan sore, peserta kegiatan yang terdiri dari beragam
kementerian dan pelaksana program pemberdayaan dan penanggulangan
kemiskinan mendapat penjelasan acara dari panitia. Selama tiga hari,
mereka akan mengikuti sejumlah kegiatan diskusi dan kunjungan lapangan
untuk menyerap aspirasi masyarakat di tingkat nagari maupun kelurahan di
Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
Delegasi GDM, Yossy Suparyo dan Bayu Setyo Nugroho, mengikuti
kegiatan dalam kelompok yang berbeda. Yossy Suparyo akan berkunjung ke
Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, sementara Bayu Setyo Nugroho
berkunjung ke Kota Bukittinggi dan 50 Koto. Baru pada hari ketiga, GDM
akan mempresentasikan strategi desa melek teknologi informasi dalam
pertemuan nagari yang diikuti oleh pegiat pemberdayaan dan
penanggulangan kemiskinan di empat kabupaten/kota di Sumatra Barat.
Kunjungan ini sangat berharga karena GDM tengah menyusun sejumlah
kertas posisi yang terkait dengan tata kelola desa, seperti hak asal dan
usul, kewenangan lokal berskala desa, perencanaan pembangunan kawasan,
dan perencanaan pembangunan desa jangka menengah. Sumatra Barat memiliki
keunikan dalam tata kelola nagari di mana ada peran wali nagari, datuk,
dan kelompok cerdik pandai dalam tata pemerintahan.
Gerakan
Desa Membangun (GDM) berkesempatan beranjangsana ke Bukittinggi,
Sumatra Barat pada 10-14 Desember 2013. Delegasi GDM diwakili oleh Yossy
Suparyo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar